Rabu, 03 Desember 2014

Bencana Menerpa, kita? "Menelaah Peran Strategis Mapala dalam konteks kebencanaan"



Bencana, sebuah agenda tahunan  yang akan selalu mengunjungi kita yang tak mengenal siapa, kapan dan dimana. Agenda tahunan yang terjadi seakan – akan menjadi hal yang lumrah sehingga kita hanya bisa menjadi penderita, toh ketika bencana itu terjadi kita selaku mahasiswa hanya punya peran sebagai relawan, dengan kotak ditangan dan tentunya dengan suara lantang memohon bantuan dari masyarakat maupun pengguna jalan raya, sedangkan pejabat hanya mampu mengatakan” kami turut berduka” dibarengi dengan bantuan sekotak indomie dan kebutuhan bahan pokok secukupnya. Hal itu terus berulang tampa sebuah evaluasi dan tentunya kebijakan yang lebih bijak dalam mengatasi problema bencana.
Indonesia secara geografis dan geologi memang berada dibawah ancaman bencana sehingga butuh sebuah konsep penanggulangan bencana yang terintegrasi dan sistematis. Nah, pertanyaanya, dimanakah posisi dan peran strategis yang dapat di ambil oleh rekan- rekan pecinta alam. Dalam konsep pengelolaan bencana ada beberapa tahap yaitu tahap pencegahan, tahap kesiap siagaan bencana dan tentunya tahap ketika bencana terjadi yaitu tahap penanggulangan bencana.
Melihat tahapan diatas maka menurut saya, rekan- rekan mapala lebih tepat berada dalam konteks pencegahan  mengingat selama ini kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh mapala lebih konsen ke arah penyelamatan lingkungan, jadi melalui program kegiatan yang cenderung lebih ke pencegahan maka sudah seharusnya mapala menempatkan dirinya sebagai kader konservasi yang mampu menjadi lokomotif pergerakan penyelamatan lingkungan walaupun hal tersebut butuh uluran tangan semua pihak. Selama ini, maaf kita hanya mampu menjadi para relawan di lapangan dan yang sangat disayangkan konsep penanggulangan yang sering saling menyalahkan antara kawan- kawan relawan dan instansi pemerintah contohnya BPBD, SAR. Sebuah potensi yang berada dapat terakomodir dengan baaik jika kia tamampu mensinergikan semua potensi yang ada baik kita ( mapala), PMI, SAR dan tentunya komponen pemerintah sehingga tidak ada yang salaing claim dan saling menghujat. Semoga

Ditulis oleh Bg dipa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar