Pengetahuan dasar tentang materi caving
1. Caving
A. Pengertian
Caving
Caving berasa dari kata Cave= Gua. Sedangkan orang yang menelusuri gua disebut
caver. Jadi caving bisa diartikan sebagai kegiatan penelusuran gua yang mana
merupakan salan satu bentuk kegiatan dari Speleologi.
Sedangkan Speleologi secara morfologi berasal
dari bahasa Yunani, yaitu : Spalion = Gua dan Logos =
ilmu. Jadi, secara harfiah Speleologi adalah Ilmu yang mempelajari
tentang gua, tetapi karena perkembangan speleologi itu sendiri, spleologi
juga mempelajari tentang lingkungan disekitar gua.
Menurut IUS (International
Union of Speleology) anggota komisi X UNESCO PBB : “Gua adalah setiap ruang
bawah tanah yang dapat dimasuki orang”.
Menurut
R.K.T.ko (Speleologiawan) : “Setiap ruang bawah tanah baik terang maupun gelap,
luas maupun sempit, yang terbentuk melalui system percelahan, rekahan atau
aliran sungai yang membentuk suatu lintasan aliran sungai dibawah tanah.”
B. Sejarah Penelusuran Goa
Penelusuran Gua
dimulai oleh John Beaumont, ahli bedah dari Somerset, England
(1674) ia seorang ahli tambang dan geologi amatir.
Orang yang
paling berjasa mendeskripsikan gua-gua antara tahun 1670-1680 adalah Baron
Johann Valsavor dari Slovenia. Ia mengunjungi 70 goa, membuat peta, sketsa
dan melahirkan buku setebal 2800 halaman.
Joseph Nagel, pada tahun 1747 berhasil
memetakan system perguaan di kerajaan Astro-Hongaria. Stephen
Bishop pemandu wisata gua yang paling berjasa dan membawa gua Mammoth
diterima UNICEF sebagai warisan dunia.
C. Pembagian Zona dalam Gua
Keindahan gua
akan anda dapat saat mulai memasuki kedalaman gua. Disini anda akan menemui
tiga zona atau area. Zona pertama adalah zona terang
(troglofil) dimana suhu yang ada sesuai
dengan keadaan luar gua dan sinar yang masuk masih banyak. Biota yang hidup
dikawasan ini adalah kelelawar dan wallet. Zona kedua adalah zona senja
(trogloxene), zona ini merupakan area peralihan zona terang ke zona
gelap abadi dan sinar yang masuk juga mulai berkurang sehingga suasana yang
didapat adalah suasana senja. Disini merupakan tempat hidup bagi laba - laba
dan kalajengking. Zona ketiga adalah zona gelap abadi (troglobion),
di area ini tidak ada sinar sama sekali dan binatang yang hidup didalamnya
biasanya sudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya seperti blind
cricket (jangkrik buta) dan blind fish (ikan buta).
D. Peralatan dan Perlengkapan Penelusuran Gua
a. Peralatan
Gua Horizontal :
Ø Cover All
Fungsi
: Pakaian Pelindung
Bahan
: PVC, Nylon
Pabrik
Ket.
: Bahan cover all
mampu melindungi dari gesekan, basah dan
dingin
dan disesuaikan pada tipe gua.
Ø Sepatu
Fungsi
: Alas dan
melindungi kaki dari gesekan
Jenis
: Sepatu Boot
Ket.
: Sepatu mampu melindungi mata kaki dari gesekan, grip dan
sol tahan terhadap air dan Lumpur.
Ø Helm
Fungsi
: Melindungi
kepala dari benturan
Jenis
: Spleo Helmet
Ket.
: bahan terbuat dari fiber carbon
Ø Pencahayaan
Fungsi
: Memberikan penerangan
Jenis
: Electrical lamp,
carbide model dan headlamp
b. Peralatan
Gua Vertikal (umumnya juga menggunanakan peralatan yang sama
pada gua horizontal)
Ø Carnmantle
Fungsi
: alat utama untuk
lintasan SRT
Jenis
: Static dan
dynamic
Ø Peralatan Rigging
Fungsi
: untuk membuat
anchor/tambatan
Jenis
: natural
anchor : Webbing/sling
Ø Carabiner
Fungsi
: Sebagai penghubung
alat
Jenis
: screw gate, non
screw
Ø Harness
Fungsi
: Sebagai
penghubung utama antara badan dan alat lainnya
Jenis
: Sit harness dan
Full body harness
Ø Mailon Rapide (MR) 8 mm
Fungsi
: Sebagai
penghubung harness dan alat ascending dan
descending
Jenis
: Delta MR dan
semi circular
Ø Cowstail pendek dan cowstail Panjang
Fungsi
: Cowstail pendek
sebagai pengaman dan cowstail panjang
sebagai penghubung antara harness dan
ascending (alat naik)
Jenis
: Dynamic rope dan
webbing
Ø Descender
Fungsi
: Alat turun
Jenis
:Auto stop dan
figure of eight
Ø Ascender
Fungsi
: alat naik
Jenis
: a. Croll/ alat
naik di dada
b. Jammer/ alat naik di tangan
c. Basic jammer/ alat naik di tangan
Ø Chest Harness
Fungsi
: Sebagai
penghubung antara Croll dengan badan
Jenis
: Webbing
Ø Foot Loop
Fungsi
: Sebagai pijakan
kaki untuk naik
Jenis
: static rope dan
webbing
Ø Peralatan Tranport
Fungsi
: Alat tambahan
untuk membawa peralatan dan logistik
Jenis
: trackle bag,
waterproof bag, perahu karet
Ø Padding
Fungsi
: Pelindung tali
dari gesekan agar tidak friksi
Jenis
: Selang dan
Matras
E. Pengetahuan Simpul Dasar
Salah satu bagian yang harus dimiliki seorang penelusur gua adalah
pengetahuan tentang simpul dan kemampuan membuat simpul dasar dengan mudah dan
cepat.
5
Kriteria pembuatan simpul yang baik, yaitu :
1. Mudah dibuat
2. Mudah
dilihat kebenaran lilitannya
3. Aman, dengan
ikatan/ lilitan tidak bergerak atau bergeser ataupun tertumpuk pada saat
dibebani.
4. Mudah
dilepas/ diurai setelah dibebani
5
Mengurangi kekuatan tali seminimal mungkin
F. Tekhnik Penelusuran Gua
1. Tekhnik Penelusuran Gua Horizontal
Dalam lintasan
horizontal, penelusur biasanya membawa perlengkapan personal dan barang mereka
dalam tas caving kecil. Paling mudah, serta cara palling efektif dan dengan
dampak minimal terhadap gua dalam lintasan jalan adalah dengan mengikuti jalan
yang sama dengan jalan yang dilewati oleh anggota team di depan, dengan
hati-hati menghindari area sensitive (Stalactites dsb). Jalan dengan santai dan
hindari perubahan kemiringan yang tidak perlu meskipun ini ditempuh dengan
jarak yang lebih jauh. Ini akan menghemat tenaga. Perhatikan pandangan didepan
untuk menaruh pijakan kaki.
Jika ada anggota tim yang tertinggal di belakang, leader harus memperlambat
jalannya. Jika anggota yang paling lambat berhenti, leader harus berhenti dan
tidak melanjutkan jalannya sampai anggota tim yang lambat sampai padanya, ini
akan membantu istirahat pada anggota tim yang lain.
Beri waktu istirahat secara berkala, hal ini akan memberikan tubuh kita waktu
untuk beradaptasi dengan lingkungan gua. Kondisi gua yang lembab dan wearpack
yang menangkap penguapan tubuh melalui keringat yang menghalangi mekanisme
pendinginan tubuh dan membuat kita menjadi basah. Untuk mencegah hal ini, buka
bagian atas wearpack ketika melewati lintasan kering.
2. Penelusuran Gua Vertikal
a. Rigging
(Pemasangan Lintasan)
Tehnik pemasangan lintasan baik vertikal maupun horizontal digunakan untuk
melewati medan gua, maka hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Aman
- Tidak merusak peralatan
- Dapat dilewati oleh
anggota tim - siap digunakan
untuk rescue
a.1 Memberi
simpul pada ujung tali (end knot)
a.2 Packing
tali
a.3 Tambatan
alami (Natural anchor). Pohon, Tonjolah batuan,
a.4 Y-Belay
pengaturan ini akan membagi beban antara 2 poin anchor.
a.5 Rebelay.
Menjaga tali dari gesekan .
a.6 Deviasi.
Menjaga tali dari gesekan.
b. Melintasi
Rebelay/intermediate.
1. Turun
perlahan dan hentikan rappel ketika berada di posisi sejajar dengan rebelay.
Sedikit sisa tali harus berada dibawah descender.
2. Mengaitkan
Cowstail pada carabiner rebelay.
3. Terus turun
hingga beban berpindah ke cowstail.
4. Pasangkan
Jammer pada tali berikutnya
5. Lepaskan
ascender dan pindahkan pada tali berikutnya
6. Melepas
cowstail dengan berdiri di footloop atau pada dinding gua
c. Melintasi Sambungan
Tali atau Simpul
1. Turun sampai
descender berhenti pada sambungan tali pasang cowstail pada simpul
sambungan tali
2. Pasang
Jammer sejajar dengan wajah, teruslah turun sehingga beban berpindah pada
cowstail pendek
3. Pindahkan
autostop dibawah sambungan tali(kunci)
4. Pindahkan
jammer dibawah sambungan tali sehingga beban berpindah pada jammer.
5. Lepaskan
cowstail pendek dengan berdiri pada footloop
6. teruslah
turun sehingga beban berpindah lagi pada autostop sehingga memudahkan
untuk melepaskan jumar.
7. Selesai
d. Melintasi
Deviasi
1. Berhenti
ketika telah sejajar dengan deviasi
2. Pindahkan
deviasi keatas autostop ( lepaskan carabiner deviasi kemudian kaitkan
diatas autostop)
G. Pemetaan Gua (Mapping)
1. Defenisi Peta :
-
Suatu gambaran proyeksi bentuk bumi dalam bidang datar serta berskala kecil
dari medsan yang sebenarnya.
2. Manfaat
Pemetaan gua :
-
Merupakan bukti otentik bagi penelusur gua, sebagai tim/ penelusur pertama yang
menelusuri gua tersebut
-
Membantu para ahli dalam mempelajari biospeleologi, Hidrologi, ataupun ilmu
yang terkait dengan
speleologi
-
Untuk mencari korelasi-korelasi system perguaan dengan goa-goa disekitarnya
-
Kepentingan Hamkamnas
-
Pariwisata memudahkan perencanaan untuk goa-goa sebagai objek wisata
-
Sebagai data keadaan goa pada saat itu (biasanya disetai dengan foto)
3. Peralatan
yang digunakan :
-
Kompas, Mengetahui dan mengukur derajat perbedaan antar lorong terhadap arah
sumbu utara magnetis
-
Pita ukur (Roll meter), untuk menentukan jarak antara sutter dan pointer serta
mengukur jarak kiri dan kanan.
-
Klinometer, Mengukur sudut kemiringan terhadap bidang datar degan satuan
derajat.
-
Topofil, Pada umumnya mempunyai persamaan dengan pita ukur
-
Worksheet, terbuat dari bahan tahan airt. dipergunakan untuk mencatat data yang
diambil selama survey
-
ATK (Alat Tulis Kerja) digunakan untuk mencatat
data hasil survey
4. Survey dan
Pengambilan Data
a. Metode dan
arah survey
ada dua metode survey, yaitu :
v Forward Method,
dimana pembaca alat dan pencatat data pada station pertama, sedangkan pada
station kedua. Setelah pembacaan selesai, pembaca dan pencatat station data
berpindah ke station kedua, target pindah ke station ketiga. Dan begitupula
seterusnya.
v Leapfrog Method,
Pembaca alat dan pencatat data berada pada station kedua dan target berada pada
station pertama. Setelah pembacaan selesai target pindah ke station ke tiga
(dilakukan pembacaan). Setelah selesai pembaca dan pencatat pindah kestation
empat. Setelah selesai, target (pointer) pindah kestation kelima. Dan
begitupula seterusnya.
Arah survey ada
2, yaitu :
ü Top to Bottom :
Pengukuran dimulai pada mulut gua sampai ujung lorong/dasar gua sampai
terakhir.
ü Bottom to Top :
pengukuran dari ujung lorong/dasar gua sampai mulut gua.
b. Penentuan
Station
Dasar pertimbangan untuk penentuan station survey yaitu :
Ø Pertimbangan
arah
Ø Perubahan
ekstrim bentuk lorong
Ø Batas
pengukuran (30m)
Ø Perubahan
elevansi bentuk lorong (pitch, climb)
Ø Temuan penting
(biota,ornamen khusus dsb)
c. Organisasi
tim survey
yaitu terdiri
dari 5 orang, dengan tugas sebagai berikut :
ü Orang
pertama : Sebagai pembaca alat/ Sutter (membawa Kompas, klinometer)
ü Orang
kedua : Sebagai pencatat data pengukuran
ü Orang
ketiga : Sebagai descriptor/menggambar bentuk lorong
ü Orang keempat :
sebagai target pengukuran (pointer)
ü Orang kelima :
Sebagai leader. Penentu station dan pemasang lintasan.
d. Data yang
direkam
- Worksheet survey
- Perhitungan hasil survey