Bencana, sebuah agenda tahunan
yang akan selalu mengunjungi kita yang tak mengenal siapa, kapan dan
dimana. Agenda tahunan yang terjadi seakan – akan menjadi hal yang lumrah
sehingga kita hanya bisa menjadi penderita, toh ketika bencana itu terjadi kita
selaku mahasiswa hanya punya peran sebagai relawan, dengan kotak ditangan dan
tentunya dengan suara lantang memohon bantuan dari masyarakat maupun pengguna
jalan raya, sedangkan pejabat hanya mampu mengatakan” kami turut berduka”
dibarengi dengan bantuan sekotak indomie dan kebutuhan bahan pokok secukupnya.
Hal itu terus berulang tampa sebuah evaluasi dan tentunya kebijakan yang lebih
bijak dalam mengatasi problema bencana.
Indonesia secara geografis dan geologi memang berada dibawah ancaman
bencana sehingga butuh sebuah konsep penanggulangan bencana yang terintegrasi
dan sistematis. Nah, pertanyaanya, dimanakah posisi dan peran strategis yang
dapat di ambil oleh rekan- rekan pecinta alam. Dalam konsep pengelolaan bencana
ada beberapa tahap yaitu tahap pencegahan, tahap kesiap siagaan bencana dan
tentunya tahap ketika bencana terjadi yaitu tahap penanggulangan bencana.
Melihat tahapan diatas maka menurut saya, rekan- rekan mapala lebih
tepat berada dalam konteks pencegahan
mengingat selama ini kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh mapala
lebih konsen ke arah penyelamatan lingkungan, jadi melalui program kegiatan
yang cenderung lebih ke pencegahan maka sudah seharusnya mapala menempatkan dirinya
sebagai kader konservasi yang mampu menjadi lokomotif pergerakan penyelamatan
lingkungan walaupun hal tersebut butuh uluran tangan semua pihak. Selama ini,
maaf kita hanya mampu menjadi para relawan di lapangan dan yang sangat disayangkan
konsep penanggulangan yang sering saling menyalahkan antara kawan- kawan
relawan dan instansi pemerintah contohnya BPBD, SAR. Sebuah potensi yang berada
dapat terakomodir dengan baaik jika kia tamampu mensinergikan semua potensi
yang ada baik kita ( mapala), PMI, SAR dan tentunya komponen pemerintah
sehingga tidak ada yang salaing claim dan saling menghujat. Semoga
Ditulis oleh Bg dipa
Ditulis oleh Bg dipa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar